NASKAH DRAMA
MAULID NABI MUHAMMAD SAW 1436 H
KUHEMPASKAN
NYAWA UNTUK IBU
1. IBU AZIZAH : Mima Fatyun
2. AZIZAH : Neni Mayasari
3. DOKTER : Eko Ramadhani
4. PRIMA : Retno Dwi Wahyuni
5. JURAGAN PETRUS :
Zulkifli
6. PROLOG : Surya Hidayat
BABAK I
Telah tampak gradasi
keemasan yang membersit diantara celah jingga seakan sedang mengajak bicara
mengenai keagungan Rabb semesta alam yang telah menciptakan semesta dengan
segala misteri nya, hingga dalam bisunya, sejatinya ia tak pernah berhenti
bertasbih kepada-Nya, walau itu hanya satu helaan nafas.
“ tiadakah
kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? Dan,
tiada bagi mu selain allah seorang pelindung maupun seorang
penolong”(al-baqarah [2]:107)
Demikianlah
allah berbicara kepada hamba-nya dengan firman yang tegas.
Kala
mentari menjunjung tinggi cahaya nya bentangan semesta pun semakin cerah tanpa
pertanda akan hujan datang,masa itu pula adzan shubuh berkumandang dengan
khitmad nya. Selepas sholat shubuh , azizah menuntun ibunya yang buta itu
menuju ruang tamu dan duduk bersama , sembari itu azizah mengambilkan teh
hangat untuk ibu tercintanya.
AZIZAH
“ ini azizah buatkan teh hangat untuk ibu,, mari
azizah minumkan…( meminumkan )”
(Tiba – tiba ibu azizah pun menolak sampai – sampai menghempaskan gelas
teh tersebut hingga jatuh ke lantai,, dan ibunya pergi dengan tongkat nya
menuju kamarnya tanpa sepatah kata pun . Sejenak itu azizah pun merasa sedih
akan sikap ibunya namun azizah tidak kecewa malah sabar menghadapi ibunya, ia
hanya bisa menangis sambil membereskan pecahan gelas itu)
AZIZAH
“ ya allah maafkan hambamu ini yang tak bisa
menyenangkan hati ibuku sendiri ….”
( mengambil serpihan kaca dan membuangnya ke belakang sambil membawa pel
untuk mengelap air manis itu )
Kala itu pula telepon berdering , dan azizah langsung angkat telepon
tersebut
AZIZAH
“
Assalamu’alaikum,ini dengan azizah, siapa ya ?”
JURAGAN PETRUS
( suara keras ,marah, dan lantang kerana suku batak ) “aku Juragan Petrus, ,,bilang sama ibu kau
yang buta’ itu aku tunggu 1 minggu lagi untuk ibu kau itu membayar hutang nya
sebanyak sepuluh juta aku tak tau menau apapun kendalanya,,ingat itu,satu
minggu !” ( langsung putus )
AZIZAH
“ Astaghfirullahaladzim..ya allah, ibu ku punya hutang
apa sampai sebanyak itu,,bagaimana saya akan bayar semua itu,ya allah? aku
tidak mungkin beritahukan ini pada ibu”,,,(kembali membersihkan
ruangan dan kebelakang)
Ketika azizah kedapur
untuk membuang serpihan kaca gelas itu,tak lama kemudian waktu itu pula ibunya berjalan tertatih tatih dengan
tongkatnya menuju ruang tamu dan azizah melihatnya ibu nya pun jatuh,azizah
langsung menolong nya,ibunya pun berkata
IBU AZIZAH
“ Lebih baik kamu urusin diri kamu sendiri azizah,,aku
tak pantas disebut sebagai ibu mu, jangan mengejek ibumu yang buta ini dengan
perlakuan pura pura baik padaku,ibu tau kamu dendam dengan perlakuan ibu
dulu,iya kan…sebaiknya kamu pergi,,&,,,,pergi sekarang…..!!!”
AZIZAH
“Ibu…?azizah tidak bermaksud demikian,azizah hanya……….(terpotong)”
IBU AZIZAH
“ ibu bilang perggiiiiii sekarangg!!!”(MARAH)
Memandang seketika raut wajah ibunya yang sedih akan
keadaan diri ibunya sendiri dengan tak sanggup Azizah pun terpaksa pergi dengan
berat hati atas permintaan ibunya sendiri,,,padahal ibunya pun tidak ingin
menyusahkan azizah hanya saja beliau teringat saat sebelum buta ia selalu
memperlakukan azizah dengan keras kepalanya, tanpa disadari ibu azizah
meneteskan air mata melihat perlakuan anak kandung nya yang sangat peduli
padanya.
***
BABAK II
Bukanlah tersesat dari
kegelapan malam,cukup senang dengan sekilat cahaya di ujung alam,itulah
perasaan azizah yang tak henti menyayangi ibu nya yang adalah keyakinan cahaya
ilahi .Keesokkan harinya azizah harus berusaha keras untuk bekerja agar dapat
membayar hutang sepuluh juta ibunya ,apapun caranya demi ibu nya azizah sanggup
melakukan apa saja…sekalipun itu nyawa.
AZIZAH
“tak ingin lebih dari segalanya cukup lah anugrahi dan
berkati aku dengan keimanan yang tangguh, ya allah……murahkan rezekimu dan ridhailah hamba
agar mendapatkan apa yang terbaik hamba cari..semua ini demi cahaya ilahi mu
ada dalam hatiku,,amin”(memulai perjalanan)
Melihat
cahaya yang mampu menyapu kegelapan niscaya kusangka ia malaikat belaka,,hanya
pejalan terbaik yang mampu menembus
kegelapan namun begitu jalan taqwa dan ibadah adalah jalan paling
mulia,,,itulah yang diyakini azizah ,
Toko demi toko ia datangi hanya untuk meminta satu
pekerjaan agar dapat mengumpulkan uang
sepuluh juta untuk membayar hutang ibunya, namun belum juga ditemukan ,,tanpa
menyerah ia terus berjalan menelusuri jalanan dan berpikir “langit juga akan berkomentar tentang diriku ya allah Bagaimana aku bisa cepat mendapat pekerjaan
sementara aku tidak punya pendidikan tinggi seperti teman teman ku pada
umumnya,,mereka bisa kuliah dan sarjana,,tapi aku hanya bisa tamat smp setelah
itu dengan mimpi tanpa harapan aku menyusuri hidup apa adanya”
Tepat
dibawah kakinya ia menemukan secarik kertas saat ia berjalan dan dengan
penasaran ia tanpa ragu mengambil kertas tersebut dan membacanya,
AZIZAH
“ dicari orang yang dapat mendonorkan ginjalnya untuk
yang berminat hub.dan datang kerumah sakit indah raya dibawah ini,,bagi siapa
yang berminat ia kan di beri uang lima belas juta …(berpikir) donor ginjal?? Lima belas juta ?
Rezeki mu datang ke tempat yang tepat ya allah,Ini
bisa melunasi semua hutang ibu ku bahkan lebih lima juta,,aku harus coba ini”(langsung
pergi ke alamat rumah sakit dan tanpa ragu demi ibunya ia mendonorkan satu
ginjalnya itu )
Betapa keliru
pemikiran azizah yang rela mengorbankan organ tubuhnya demi hutang ibunya yang
selama itu tak diketahui ibunya. Disisi lain ibunya sedang diruang tamu ,memanggil
manggil azizah namun tidak muncul muncul
karena ia tidak tau bahwa azizah pergi.
IBU AZIZAH
“ zah………Azizah………..kemana lagi tu anak,,azzizah..??
sementang ibunya buta seenaknya dia keluyuran gak tau
apa ini sudah hamper magrib , gak bisa apa dia pamit sebelum pergi,,anak
perempuan gak bisa di atur,,,pasti dia main main ni,,aku yakin, awas aja kalau
dia pulang nanti,dia piker aku lemah karena buta,,,!!!”
Kala senja datang tak berapa lama azizah pun pulang
dengan jalan agak tertatih dan wajah pucat sebab operasi ginjal yang dijualnya
itu,tapi tetap tersenyum karena ia dapat membayar hutangnya kepada ibu nita
dengan cara mendonorkan ginjal nya senilai 15 juta,tapi karena ibunya tidak
mengetahuinya ,azizah rela di marah dan membiarkan salah paham berlanjut demi
menutup hutang ibunya sendiri.
AZIZAH
(Menghampiri ibu dan menyalami)
“ assalamu’alaikum bu’…ini azizah ,maaf bu ….(terpotong)
IBU AZIZAH
( mendorong azizah karena marah dan azizah kesakitan)
“ kemana aja kamu ,magrib baru pulang,kamu keluyuran
kan sama temen temen kamu? Enak kamu ya ibu mu buta tpi kamu bebas main main
kesana kemari? Iya kan? Kemana aja kamu,,haa,,”
AZIZAH
“ Dengar kan azizah bu,,,azizah hanya…..(dengan
kesakitan)
IBU AZIZAH
“ alah…jangan banyak alasan kamu,mulai pinter kamu ya
,pergi diam diam tanpa pamit,,,ibu mu ini masih hidup azizah,kamu pengen ibumu
cepet mati gitu? Biar kamu bebas? Iya kann,ibu kecewa sama kamu”(langsung
pergi)
AZIZAH
“ Bu’…bu’…….dengeri azizah.(mencoba
memanggil tapi ibu tak menghiraukan).kalau
aja ibu tau semua ini hanya demi ibu,,,demi ibu azizah rela menyumbangkan satu
ginjal azizah untuk melunasi hutang ibuu…ampuni ibuku ya allah karena ini semua
salahku,ku yakin inilah yang terbaik darimu ya allah ( menangis)”
Betapa besar duka yang menimpa azizah,Dengan rasa
penuh kesakitan yang tak terhingga azizah mencoba bangkit untuk berjalan untuk
masuk dengan membawa tas yang berisi uang 15 juta itu.
***
BABAK III
Membiru nya langit
rupawan alam pesona pelangi nan jauh dimata pun berkunjung dalam sejatinya
matahari hingga menembus bayangan di cermin laut hempasan karang dalam seminggu,pagi
itu layar kehidupan ada di hati azizah yang tengah membersihkan rumah
beriringan masa itu pula ibu nita datang menagih hutang lima belas juta itu.
JURAGAN PETRUS
“mana ibu Kau yang buta itu, aku mau ambil uang ku
lima belas juta itu,Bah KENAPA kau diam cepatlah panggil kan ,,apa perlu aku
yang langsung panggilkan”
AZIZAH
“ja..jangan juragan, sebentar juragan, akan saya ambil
uangnya langsung….ibu saya sedang pergi…..permisi sebentar juragan..”
JURAGAN PETRUS
“HA…cepatlha….
Azizah pun masuk kedalam dan tak lama kemudian ia pun kembali lagi
membawa kantung uang itu.
AZIZAH
( Membawa uang sepuluh juta dalam amplop besar)
“ini juragan uangnya,,,sepuluh juta kan? ( memberikan
pada juragan petrus )
JURAGAN PETRUS
(Langsung Menariknya) “ mesti lah
aku periksa uang ini,,jangan- jangan uang palsu yang kalian beri ke aku”
AZIZAH
“jadi utang ibu saya sudah lunaskan Juragan?”(ternyata
ibu azizah pun menguping pembicaraan)
JURAGAN PETRUS
“Lunas sih lunas tapiiiii,curiga aku! dapat darimana kau
uang sebanyak ini,,,atau jangan jangan kau ini jual diri ya,,(melihat
sekujur tubuh azizah)..
AZIZAH
“astaghfirullahaladzim….juragan…saya tidak…(terpotong)”
JURAGAN PETRUS
“ bah mengelak kau ini,,,hah….sudahlah yang penting
untuk saya hutang ibu kau yang buta itu s.u.d.a.h LUNNNNAS dan
lunas,,,terimaksih !”(langsung pergi)
Ibu azizah yang sedari tadi menguping pun muncul dihadapan azizah dan
azizah pun sangat kaget
AZIZAH
(kaget)“ ibu…..ibu kalau perlu
apa apa bilang sama azizah,ada apa bu?”
IBU AZIZAH
“Jawab dengan jujur !!darimannna kammu dapatkan uang
sepuluh juta dalam waktu satu minggu……haaa…atau
jangan jangan yang dikatakan juragan petrus bener,,kamu jual diri kan? Kamu
pulang larut apa yang kamu kerjakan azizah? Kamu jual dirikan,iya kan
azizah,kenapa kamu diam saja,,,apa yang sudah kamu lakukan azizah(teriak)…
AZIZAH
“bu dengerin azizah bu…dengerin penjelasan azizah dulu
bu…azizah tidak mungkin….”
IBU AZIZAH
“ cukup ini sudah keterlaluan azizah…kamu sudah buat
ibu malu,,mau di taruh mana muka ibu yang udah buta ini azizah
(menangis dan emosi),sekarang juga kamu
angkat kaki dari rumah ini !! cepat pergi dari sini dan mulai saat ini kamu
bukan anakku lagi,,pergi!!!
AZIZAH
(Memegang kaki ibunya) “tolong bu
dengerin azizah bu,,ini semua salah paham,,azizah bisa jelasin semua”
IBU AZIZAH
“ ibu gak butuh penjelasan dari anak pelacur sepertimu
azizah…pergi kamu dari sini!!!(menendang)
Cepat pergi…!!”
Azizah pun terpaksa pergi angkat kaki dari rumah dan dengan berat hati meninggalkan
ibunya sambil menangis.
IBU AZIZAH
“ ya allah ibu macam apa aku ini yang tidak mampu
mnejaga titipanmu dengan baik,,aku sudah gagal ya allah aku sudah gagal menjadi
seorang ibu…ampuni aku ya allah”
***
BABAK IV
Antara terang dan gelap tidaklah sama karena semua
manusia kan binasa…laillahaillahhuwa tiada tuhan selain allah ,sesungguhnya
hina dan sesal yang didapat serta segala kesenangan pastilah berujung kematian walau dua kali
lipat usia nuh bin malik diberikan,keyakinan azizah tak pernah putus karena
hanya allah yang tau semua itu akan musibah salah paham yang menimpanya...
Saat berjalan tanpa arah rasanya sakit azizah
bertambah parah karena operasi pengambilan ginjal itu,,jalannya pun semakin
liung tak tentu arah,akibat sakitnya tidak dapat ditahan lagi azizah pinsan
tanpa sadar dijalanan..,
Tak lama kemudian tetangga azizah melihat azizah
pinsan tanpa piker panjang tetangganya yang bernama PRIMA itu langsung membawa
kerumah sakit,
Waktu terus berlalu dengan hempasan senja membalut
langit,,saat mata terbuka tak sadarkan diri ternyata disadari azizah ia
terbaring dirumah sakit, dan dengan prima tetangganya yang menemani hingga ia
tertidur.
AZIZAH
“prima…”(memanggil)
PRIMA
(terbangun) “Alhamdulillah azizah
dah sadar..kata dokter kamu harus banyak istirahat,memangnya ada apa azizah
kenapa kamu bisa pinsan dijalan?”
AZIZAH
(hanya tersenyum)”tolong
panggilkan dokter untukku prima,aku ingin bicara empat mata dengan dokter”
PRIMA
“baiklah azizah(pergi memanggil dokter dan
tak lama kemudian langsung datang)
DOKTER
“ ada yang bisa saya bantu azizah..? kamu jangan
banyak gerak azizah karena kamu Saat ini hanya bisa bertahan dengan satu ginjal
saja kemungkinan kamu harus hati hati betul,”
AZIZAH
“ saya tidak peduli dokter,,,Dokter ,saya harus
pesankan ini pada dokter , bila saya meninggal nanti saya ingin mendonorkan
kedua bola mata saya ini untuk ibu saya ,saya harap dokter mengerti karena smua
ini demi ibu saya,tolong saya dokter?”
DOKTER
“bicara apa kamu nak azizah , kamu masih bisa hidup
beribu tahun lagi,semngat terus nak,Jangan menyerah”
AZIZAH
“saya mohon dokter,bila perlu operasi saya
sekarang,saya siap dokter..saya siap menerima resiko apa pun ini demi ibu saya
dokter,”
DOKTER
(salut)“bila semua anak mempunyai
hati yang mulia seperti kamu,maka dunia ini akan lepas dari kutukkan ,,baiklah
nak..jika itu keinginanmu,dokter tidak bisa menghalangi,sungguh kamu anak yang
sangat berbakti”
Kerapuhan
serpihan pasir yang sekering-kering nya pasti ia memiliki embun yang
tersimpan,ada keindahan dibalik pesona pasir walau berterbangan dan selalu
terbang oleh angin,begitu pula azizah rumput pun tiada dapat menebak apa isi
hati azizah yang penuh kenekatan dan tanpa rasa takut,operasi masih berlangsung
.
PRIMA selalu cemas dan tak henti henti nya menunggu operasi itu selesai.
PRIMA
(mondar mandir)“ya allah
…selesaikan lah ya allah lancar kan ya allah operasi seorang anak sholiha
seperti azizah,(duduk) sungguh tiada
yang dapat menandingi keteguhan hati demi ibunya itu”
Terkadang heningan bisa menjadi terang bahkan berakhir
kematian,saat itu pula innalillahi wainnailaihiraji’un azizah tak dapat lagi
untuk diselamatkan , kini cahaya wajah itu telah tertutup oleh kain putih
DOKTER
(keluar dengan wajah sendu “
prima…..”
PRIMA
“bagaimana dokter….? Operasi nya lancar kan? Apa saya
boleh bertemu azizah sekarang?”(berusaha masuk)
DOKTER
(menghalangi) “ tidak
prima…biarkan azizah istirahat dengan tenang…”
PRIMA
“ mmmak..maksud dokter…..(langsung
berlari masuk untuk melihat azizah yang ternyata telah tertutup kain putih di
raut wajah nya)
Prima hanya tercengang dan seakan itu mimpi yang ia lihat,,terhempas
dari hidup terbang ke awan , harus berkata apa pada ibu azizah,,tanpa tersadar
prima terduduk dan meneteskan air mata.
Langsung beranjak dari rumah sakit menuju rumah ibu azizah dan
menjelaskan semua tentang cerita azizah dan setibanya dirumah sakit prima dan
ibu azizah bertemu dokter yang mengoperasi mata azizah
DOKTER
“ini…harta yang paling berharga untuk ibu azizah kedua
bola mata azizah disumbangkan untuk ibu,ini pesan azizah”(Langsung
memberikan pada ibu azizah walau ibu azizah hanya bisa meraba kotak hitam itu)
IBU AZIZAH
“ Astaghfirullahaladzim ya allah ibu macam aku
ini,,sungguh aku tidak tau atas semua rencana mu yang membuatku buta kepada
buah hati yang seharusnya aku sayangi setiap waktu yang selalu peduli kepada
ibunya”
PRIMA
“azizah juga rela mengorbankan satu ginjal nya dengan
harga 15 juta rupiah dan itu semua demi menutup hutang 10 juta itu,,,,dan lima
juta itu dititipkan kepada saya untuk keperluan ibu azizah sehari-hari
IBU AZIZAH
(Terduduk menyesal dengan semua kesalah pahaman selama
sisa hidup anaknya)
“laillahaillallah…lailahaillallah…..(3 kali),,,,ibu
seperti apa aku ini ya allah ,aku bergelimang dosa kepada kesalahpahaman hingga
aku mengusir nya pergi dari rumah ,,dia menerangi hidupku tapi kenapa kau
secepat itu mengambil anakku ,ampuni aku ya allah,ampuni aku ya allah…ampuni
aku”
(melihat azizah yang terbaring dengan tutupan kain putih disekujur
tubuhnya)
Telah dikatakan antara
gelap dan terang tidaklah sama dan suatu
hal yang menyesatkan adalah pintu menuju binasa maka dari itu dipermulaan ia
tawarkan kenikmatan sesungguhnya hina dan sesal yang akan kita
dapatkan,,,senang dan sedih pastilah itu berujung kematian walau dua kali lipat
usia nuh bin malik diberikan.
Hidup dinegeri fanna
janganlah terlena ,bila maut terus mengingatkan kita niscaya binasa, hingga
yang tunduk perintah azza wa jalla ikuti akal,hidup sengsara didunia namun
hidup penuh warna diakhirat adalah satu satu nya yang azizah inginkan demi
cahaya illahi dikornea mata ibunda dengan meghempaskan nyawa demi teruntuk ibu.
***
TAMAT